Kastomo Desak Pemkab Pati Antisipasi Bencana Alam dan Galakkan Penghijauan
PATI, PATINEWS.COM
Kabupaten Pati mulai memasuki musim penghujan, membawa tantangan bagi petani dan masyarakat. Kastomo, S.Pd, Sekretaris Fraksi PKB dan Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Pati, menyoroti pentingnya langkah konkret untuk mengantisipasi dampak bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Hal ini disampaikannya dalam kegiatan reses dan serap aspirasi bersama masyarakat dan Pengurus PAC GP Ansor Kecamatan Winong, Minggu, 8 Desember 2024.
**Kerugian Banjir yang Menghantui Petani**
Mengacu pada kejadian banjir tahun 2023, kerugian sektor pertanian di Kabupaten Pati mencapai Rp 123,2 miliar. Ribuan hektare sawah terendam, dan 6.642 hektare lahan gagal panen. Dampak lain termasuk terputusnya jalur distribusi, terganggunya aktivitas pendidikan, hingga tidak berfungsinya fasilitas publik.
“Musim hujan membawa berkah, tetapi juga risiko besar jika tidak diantisipasi. Jangan sampai banjir kembali memukul petani kita, seperti yang terjadi tahun lalu,” tegas Kastomo.
**Langkah Pencegahan yang Mendesak**
Kastomo mendorong pemerintah daerah untuk mengambil langkah preventif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Beberapa rekomendasi yang disampaikan meliputi:
1. **Mobilisasi BPBD dan Relawan** untuk melakukan patroli dan mitigasi di wilayah rawan bencana.
2. **Pembersihan Sungai dan Bantaran** secara gotong royong untuk memastikan aliran air tidak terhambat.
3. **Koordinasi Antar Kepala Daerah**, khususnya untuk pengamanan Sungai Juwana yang sering meluap.
4. **Reboisasi Hutan Gundul**, dengan fokus pada penanaman pohon kayu (80%) dan palawija (20%), sesuai aturan program hutan sosial masyarakat.
5. **Pengawasan Program Reboisasi**, memastikan pelaksanaan berjalan sesuai ketentuan untuk mencegah penyimpangan.
**Suara Masyarakat dari Reses**
Dalam resesnya, Kastomo menerima keluhan masyarakat yang menyoroti banyaknya hutan gundul di Pati. Mereka khawatir akan potensi banjir bandang dan tanah longsor yang bisa merugikan lebih banyak pihak.
“Masyarakat butuh kehadiran nyata pemerintah. Program penghijauan harus berkelanjutan dan pengawasannya diperketat,” ungkap Kastomo.
**Tanggung Jawab Bersama**
Sebagai salah satu daerah rawan bencana, Kabupaten Pati memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait. Kastomo mengingatkan bahwa upaya pencegahan bencana alam bukan hanya tugas pemerintah tetapi tanggung jawab semua pihak.
“Pencegahan lebih murah daripada menanggung kerugian bencana. Mari bersama menjaga lingkungan kita agar tetap lestari dan aman,” pungkasnya.
Langkah-langkah ini diharapkan mampu meminimalkan dampak musim hujan sekaligus melindungi kesejahteraan masyarakat Pati, khususnya para petani yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.