Gus Miftah Gemakan Toleransi di Pati, Ribuan Warga Padati Ngaji Bareng di Dadirejo
Pati – PATINEWS.COM
Semangat kerukunan dan toleransi bergema kuat di Lapangan Desa Dadirejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, pada Selasa malam (29/4/2025). Ribuan warga dari berbagai latar belakang memadati lokasi untuk mengikuti acara bertajuk “Ngaji Bareng Kerukunan Antar Umat Beragama”, yang menghadirkan pendakwah kondang KH. Miftah Habiburrohman atau yang akrab disapa Gus Miftah.
Tak hanya Gus Miftah, acara ini juga dimeriahkan oleh Cak Percil CS, Gus Ali Gondrong (Mafia Sholawat), Pak Purnomo, dan Abah Eko. Diselenggarakan oleh UD. Berkah Daging dan PT. Gama Indo Mahardika, kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi dunia usaha dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan toleransi.
Dalam tausiyahnya, Gus Miftah menyampaikan pesan kuat mengenai pentingnya menjaga persatuan di tengah keragaman bangsa Indonesia. Ia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki:
- 6 agama resmi
- 126 aliran kepercayaan
- 1.300 suku
- 1.728 adat istiadat
- 700 bahasa daerah
“Ini artinya apa? Sangat rentan jika orang Indonesia diadu domba. Tapi justru karena itulah, kita harus semakin sering berkumpul seperti ini. Semakin sering menjaga dan merawat kerukunan,” tegasnya.
Dengan gaya khas yang ringan dan jenaka, Gus Miftah mengajak masyarakat untuk tidak mudah tersulut oleh perbedaan.
“Beda itu boleh, yang tidak boleh itu bercerai-berai. Kita ini diajarkan bukan saling menabrak, tapi saling menjaga,” ungkapnya.
Ia juga mengisahkan pengalamannya terlibat dalam berbagai kegiatan lintas agama, termasuk saat menghadiri peresmian gereja di Jakarta yang sempat menuai kritik.
“Saya itu kalau tetangga saya Natalan, saya orang pertama yang mengucapkan Selamat Natal. Tapi langsung saja ada yang bilang: Miftah Kristen! Lah, yang ngucapin Selamat Hari Pahlawan terus jadi Avenger?” candanya, disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Menutup ceramahnya, Gus Miftah menyerukan pentingnya merawat nasionalisme dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
“Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan indah, tapi panggilan jiwa. Perbedaan bukan ancaman, melainkan kekuatan yang memperkokoh persatuan. Mudah-mudahan, persatuan Indonesia dimulai dari Kabupaten Pati. Di bawah Pancasila dan kepemimpinan Presiden Prabowo, semoga Indonesia semakin makmur dan rukun.”
Acara berlangsung meriah namun penuh makna. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa merawat semangat kebangsaan bisa dimulai dari hal-hal sederhana: saling menyapa, berkumpul, dan mendoakan dalam suasana damai.
(*)