5 Sikap berlebihan dalam beragama yang harus dihindari
Sikap beragama secara berlebihan tentu saja tidak baik, apalagi merasa agamanya paling benar dan agama lainnya tidak benar. Selama ini banyak terjadi sikap bermusuhan antar agama sendiri, saling hujat, saling membenci mengkafirkan satu dengan sesama Islam. Padahal dalam Islam diwajibkan untuk saling menghargai pendapat orang lain, toleransi terhadap perbedaan yang ada, tidak boleh merasa dirinya paling benar dalam beragama.
Keseimbangan atau kemoderatan bisa tumbuh jika kita mampu menerima segala perbedaan pendapat dan toleransi dengan keadaan.
Rasulullah SAW juga pernah perpesan pada umatnya, jauhkanlah kalian dari sikap melampaui batas dalam beragama. Termasuk juga dalam arti moderat di sini adalah berbuat sesuai dengan kadar kemampuan dan mencegah diri dari memaksakan sesuatu di luar batas kemampuan manusia dalam kesanggupan secara umum. Jika segala hal harus dipaksakan dan harus sesuai dengan satu pendapat, menunjukkan bahwa Islam adalah sesuatu yang sempit dan tidak mempunyai khasanah berpikir yang luas. Padahal Islam di tempat kita belum tentu sama di tempat yang lain, karena unsur Islam dipengruhi oleh faktor budaya dan lingkungan di mana kita tinggal.
Di samping itu dalam arti moderat di sini adalah dalam menjalankan beribadah seperti sholat, puasa, bershodaqoh, dan juga amal-amal lainnya dengan tidak berlebih-labihan.. Moderat adalah jalan yang seimbang menuju kehidupan manusia tanpa kecuali. Seperti yang telah Rasulullah contohkan bahwa dalam melakukan segala sesuatu harus ambil jalan tengah biar tidak berat sebelah. Sehingga tidak memberatkan kita dan juga merasa nyaman dalam beragama, dan juga aman dalam berpendapat, akhirnya Islam bisa dipahami dari berbagai bentuk dan sudut pandang.
Agama itu bisa diibaratkan obat, saat kita sakit maka ada porsinya dan tidak berlebihan. Kalau berlebihan justru tidak mengobati, tetapi mendatangkan penyakit. Allah melarang orang beragama secara berlebih-lebihan, baik dalam hal ibadah maupun dalam hal kehidupan sehari-hari misalnnya makan dan minum, tidur, dan lain sebagainya. Adapun yang berlebihan umumnya tidak mendatangkan hal positif, malah bisa merugikan. Pendeknya, larangan sikap berlebihan ini tidak hanya dalam konteks dunia saja tetapi juga dalam ibadah menuju Allah.
Agar kita tidak menjadi manusia yang ujub atau serakah, maka hindarilah sikap yang berlebihan dalam beragama. Di bawah ini terdapat 5 sikap berlebihan yang perlu dihindari dalam beragama adalah sebagai berikut:
1.Fanataik
Fanatik merupakan satu pendapat yang tidak mengakui pendapat orang lain, jadi siapapun yang telah memiliki sifat fanatik ini selalu merasa bahwa pendapat yang ia ikuti paling benar diantara pendapat-pendapat yang ada. Karena bagi mereka, pendapat yang paling benar adalah pendapat mereka.
2.Bersikap keras dan kasar
Bersikap keras dan kasar juga menjadi tanda berlebihan dalam beragama, padahal Allah mengajak kita agar mengajak atau berdakwah dengan cara yang halus dan bijaksana.
3.Mudah mengkafirkan orang lain
Mudah mengkafirkan orang lain adalah sesuatu sikap yang dibenci oleh Allah, karena merasa dirinya yang paling benar.
4.Memaksakan kehendak orang lain untuk masuk kedalam pendapatnya
Memaksakan kehendak kepada orang lain adalah sikap yang tidak termasuk dalam ajaran Islam.
5.Intoleran
Intoleran merupakan kebalikan dari sikap toleransi, intoleran adalah sikap yang tidak mau menghormati pendapat orang lain, dan tidak mau menerima perbedaan dari orang lain.
Penulis: Khumairotun Naimah
Nim : 17.12.00030
Prodi : PIAUD
KKN MDR IPMAFA PATI 2020