19 Desa Adakan Pelatihan DBHCHT, Bupati Pati Dorong Kemandirian Ekonomi Warga
PATI, PATINEWS.COM
Bupati Pati, H. Sudewo, secara resmi membuka Pelatihan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024 di Pendopo Kabupaten Pati, Selasa (6/5). Kegiatan ini digelar dengan cakupan lebih luas dan skala lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Dalam sambutannya, Sudewo menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai sarana mencetak generasi pelaku usaha mandiri yang berdaya saing. Ia berharap peserta tidak hanya sekadar hadir, namun betul-betul menyerap ilmu dan mengembangkan keterampilan yang diperoleh.
> “Saya berharap pelatihan ini memberi manfaat nyata. Kuasai ilmunya, kembangkan skill-nya, dan jadilah pelaku usaha mandiri. Ikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Narasumber pun saya harapkan mentransfer ilmu dengan penuh dedikasi,” pesan Sudewo.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pejabat daerah seperti Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda, Kepala Dinas dan Plt. Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan, Kepala UPTD BLK, para kepala desa, serta ratusan calon peserta dari berbagai wilayah.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Bambang Agus Yunianto, dalam laporannya menjelaskan bahwa pelatihan DBHCHT tahun ini mencakup tujuh kejuruan utama yang diselenggarakan di 19 desa.
Rincian Kejuruan dan Lokasi Pelatihan DBHCHT 2024:
1. Batik – 4 desa: Gadu (Gunungwungkal), Grogolsari (Dukuhseti), Mojolawaran (Gabus), Bleber (Cluwak)
2. Menjahit – 3 desa: Perdopo (Gunungwungkal), Soneyan (Margoyoso), Sukobubuk (Margorejo)
3. Teknik Las – 2 desa: Boloagung (Kayen), Lahar (Tlogowungu)
4. Mebeler – 2 desa: Bringinjati (Winong), Durensawit (Kayen)
5. Kecantikan Kulit – 4 desa: Mintomulyo (Juwana), Jakenan (Jakenan), Gajihan dan Pesagen (Gunungwungkal)
6. Servis Sepeda Motor – 2 desa: Kedungbang dan Tunggulsari (Tayu)
7. Processing Hasil Pertanian (PHT) – 2 desa: Baleadi (Sukolilo), Trangkil (Trangkil)
Tujuan utama dari pelatihan ini tidak sekadar mencetak tenaga kerja siap pakai, tetapi juga menumbuhkan pelaku usaha baru yang mampu membuka lapangan kerja di desanya masing-masing.
Sudewo menegaskan bahwa program ini bukan sekadar seremonial. “Semangat utama dari pelatihan ini adalah pemberdayaan masyarakat. Kita ingin masyarakat bangkit, mandiri, dan punya nilai tambah ekonomi,” tegasnya.
Ia pun berpesan agar seluruh peserta menjadikan pelatihan ini sebagai batu loncatan menuju kehidupan ekonomi yang lebih baik, serta menjadi agen perubahan bagi lingkungan sekitarnya.
(pn/ dok Humas Prokompim Pati)