131 Siswa MA dan SMK NU Gembong Ikuti Muwadda’ah, Prof. Mufid Sampaikan Empat Pilar Ilmu
Pati, 10 Mei 2025 — Prosesi muwadda’ah atau pelepasan peserta didik kelas XII MA NU dan SMK NU Gembong Tahun Pelajaran 2024/2025 berlangsung dengan penuh khidmat di Gedung Haji Kecamatan Gembong. Acara ini menjadi momen perpisahan bagi 131 siswa, terdiri dari 42 siswa MA dan 89 siswa SMK, yang siap melangkah ke jenjang kehidupan berikutnya.
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, di antaranya Ketua Yayasan Al-Ma’arif Gembong, KH. Sholikhin, S.Pd.I., Kepala SMK NU Gembong, Dody Guritno, S.Pd., Kepala MA NU Gembong, Ali Sholahuddin, M.Pd.I., serta jajaran muspika Kecamatan Gembong, yakni Camat Gembong Tikno, S.Sp., M.M., Kapolsek Gembong AKP Lilik Supardi, S.H., dan Danramil Kapten INF Kusmiyanto.
Sebagai puncak acara, Dekan Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Khozinatul Ulum Blora, Prof. Dr. H. Abdul Mufid, Lc., M.S.I., hadir memberikan ceramah ilmiah yang sarat makna. Dalam pesannya, Prof. Mufid menekankan pentingnya empat karakter utama bagi generasi muda: “Menjadi sosok alim, cendekia, dan berintelektual tinggi. Melanjutkan studi, khususnya ke lembaga-lembaga keilmuan seperti pondok pesantren. Menjadi pendengar yang baik, yang haus akan pengetahuan dari siapa pun. Dan menjadi pecinta ilmu, yang mencintai proses belajar sepanjang hayat.” Namun, Prof. Mufid juga mengingatkan agar jangan sampai tergolong dalam kelompok kelima, yaitu mereka yang membenci ilmu dan ulama. “Jika kalian masuk dalam kelompok yang kelima ini, maka kalian akan binasa,” tegasnya.
Menutup pesannya, Prof. Mufid turut memberikan dorongan kepada para kepala madrasah dan pengelola lembaga pendidikan untuk terus berinovasi dan berkembang, bahkan menyarankan agar Yayasan Al-Ma’arif Gembong ke depan dapat merintis pendirian perguruan tinggi sebagai wujud kontribusi nyata dalam dunia pendidikan.
Acara muwadda’ah ini bukan sekadar seremonial pelepasan, tetapi juga menjadi refleksi penting bagi para lulusan untuk memaknai perjalanan ilmu yang telah ditempuh, serta menjadi titik awal untuk berkarya dan berkontribusi bagi bangsa dan agama.